Laman

Monday, 27 January 2014

LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI PEMBIAKAN JAMUR (TA)

LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI
PEMBIAKAN JAMUR (TA)



Disusun Oleh:
Kelompok 5 Biologi 2010
Indri Hardianti
Rahayu Utami
Ika Siti Rikayah
Nurbaiti Yasin
Patonah
Noviandri M

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIAH SUKABUMI
2013
PEMBIAKAN JAMUR (TA)
I.     Tujuan :
·      Mempelajari sifat-sifat koloni jamur pada media agar
·      Memahami cara mengisolasi suatu bakteri untuk mendapatkan biakan murni
·      Mengidentifikasi jenis jamur yang tumbuh

II.  Dasar Teori
Mikroorganisme dilingkungan mana saja pada umumnya terdapat dalam populasi campuran dalam kehidupan berkoloni, sangat jarang suatu mikroorganisme ditemukan sebagai spesies tunggal. Untuk mengidentifikasi suatu mikroorganisme memerlukan suatu populasi yang terdiri dari suatu macam spesies mikroorganisme mana saja sehingga spesies tersebut harus dipisahkan dari organism lain dan ditumbuhkan menjadi biakan murni.
Mikroorganisme ini juga tidak memerlukan tempat yang besar, mudah ditumbuhkan dalam media buatan, dan tingkat pembiakannya relative cepat. Oleh karena aktivitasnya tersebut, maka setiap mikroorganisme memiliki peranan dalam kehidupan, baik yang merugikan maupun yang menguntungkan.
Jamur yang mikroskopis seringkali kita jumpai di udara terbuka dan biasanya hidup sebagai safropit pada makanan-makanan yang yang disimpan dalam waktu yang lama.Jamur hidup berkoloni, setiap koloni jamur dapat diidentifikasi dengan melihat warna koloni dan melihat bentuk jamur di bawah mikroskop.

III.   Prosedur Percobaan
3.1  Alat dan Bahan:
                      ·        jarum inokulasi
                      ·        media TA
                      ·        aquadest
                      ·        pembakaran spirtus
                      ·        pipet tetes
                      ·        incubator
                      ·        cawan petri
                      ·        aotuklap


3.2  Prosedur Kerja:
Pembiakan jamur menggunakan media TA
                      ·        Untuk jamur dari udara, bukalah cawan perti agar di atas meja selama satu jam kemudia tutup kembali.
                      ·        Untuk jamur dari makanan, haluskan beberapa bahan makanan kemudian taburkan diatas cawan.
                      ·        Semua cawan diinkubasi pada suhu 22-30oC selama 4x 24 jam. Amati setiap hari koloni mikroorganisme tumbuh.
                      ·        Identifikasi setiap koloni mikroorganisme yang tumbuh dengan melihat warna koloni dan bentuk jamur di bawah mikroskop.

IV.   Hasil Pengamatan dan Pembahasan
4.1  Hasil  Pengamatan:
 pengamatan jamur oncom (Neurospora sitophila )
                

                   



4.2  Pembahasan
Pada praktikum kali ini, kami melakukan pembiakan pada jamur (TA) sebagai bahan amatan. Jamur merupakan tumbuhan yang berinti, berspora, dan tidak berklorofil, berupa sel atau benang yang bercabang-cabang, dengan dinding dari selulosa atau dari kitin atau dari keduanya dan umumnya berkembang biak secara seksual dan aseksual. Jamur ini tergolong tumbuhan thallus karena belum bisa dibedakan antara bagian batang, daun, maupun akarnya.
Jamur banyak terdapat dilingkungan yang bentuknya bermacam-macam, ada yang seperti bola, gada, payung dan sebagainya. Jamur berada pada tempat yang lembab dan mengndung sisa-sisa organik, pada kayu yang lapuk, tempat buangan sampah, terutama banyak tumbuh ketika musim hujan. Bila dibandingkan dengan tumbuhan tingkat tinggi, jamur memiliki ciri sebagai berikut : tubuh buahnya merupakan tallus, sedangkan tumbuhan bagian-bagiannya telah memiliki akar, batang dan daun yang sebenarnya.
Jamur adalah mikrooragnisme eukariotik Jamur tidak hidup secara autotrof karena tidak memiliki klorofil. Jamur hidup secara heterotrof dengan menguraikan bahan-bahan organik yang ada di lingkungannya. Misalnya hidup secara saprofit artinya hidup dari penguraian sampah-sampah organik (seperti bangkai, sisi tumbuhan, makanan, kayu lapuk) menjadi bahan-bahan organik. Jamur dapat pula hidup sebagai parasit dengan mendapatkan bahan organik dari inangnya (kulit manusia, binatang dan tumbuhan). Selain itu ada pula jamur yang hidup secar simbiotik yakni hidup bersama-sama dengan organisme lain agar dapat saling menguntungkan (simbiosis mutualisme) seperti jamur yang hidup bersama ganggang membentuk lumut kerak.
Jamur tidak berklorofil, dinding sel jamur mengandung kitin. Kitin adalah polisakaria yang terdapat pada kulit kepiting dan udang-udangan (jika dipanaskan berubah warna menjadi kemerahan).jamur multiselule terbentuk dari rangkaian sel yang membentuk benang seperti kapas yang disebut hifa. Dilihat dari mikroskop hifa ada yang bersekat-sekat melintang. Tiap-tiap sekat mempunyai satu sel denagn satu inti atau bebrpa inti sel. Da pula hifa yng tidak bersekat melintang dan mengnadung benyak inti. Kumpulan hifa membentuk jaringn benang yang disebut miselium.
Jamur berkembangbiak dengan dengan spora dan umunya secara seksual ataupun aseksual. Semula jamur dianggap sebagai tumbuhan. Klasifikasi yang memasuki fungi kedalam dunia karena beralasan karena keasaman dalam hidupnya, habitat hidupnya pada umumnya di tanah. Fungi yang mengahsilkan tubuh buah seperti hal pertumbuhan lumut.
Klasifikasi jamur Oncom (Neurospora sitophila )Klasifikasi
Kingdom  : Fungi
Divisio      : Ascomycota
Ordo         : Sordariales
Familia     : Sordariaceae
Genus       : Neurospora
Spesies     : Neurospora sitophila
 Karakteristik:
·         Koloni kebanyakan berwarna kuning
·         Bentuknya sperti neuron/ sel saraf
·         Termasuk pada kelompok kapang (berbentuk filamen)
·         Hifa bersekat
·         Membenuk askus dan menghasilkan askospora

V.      Kesimpulan
Setelah melakukan praktikum ini dapat disimpulkan bahwa
1.      Sifat jamur oncom adalah jamur yang dimanfaatkan dalam pembuatan oncom yang termasuk pada kelompok kapang dan koloninya berwarana kuning.
2.      Untuk mengisolasi biakan murni dari jamur sangat sederhana caranya, jika jamur itu bersumber dari udara cawan petri yang mengandung mendia TA dibuka selama satu jam. Sedangkan jamur yang berasal dari makanan dihaluskan terlebih dahulu sebelum dimasukan ke media TA.
3.      Koloni jamur oncom memiliki khas tersendiri, jamurnya berwarna orens atau kuning dan menghasilkan bau yang tak sedap.

VI.        Daftar Pustaka
Pelczar, M.J.Jr, and E. Chan.1988. Dasar-dasar Mikrobiologi. Penerbit UI Press. Jakarta.
Campbell.2003.Biologi jilid 2. Erlangga:Jakarta
Jati, Wijaya.2007.Aktif Biologi kelas X.Ganeca Exact:Jakarata